Pages - Menu

Senin, 23 Mei 2016

7 Tips Cerdas Hadapi Dunia Kampus Mahasiswa bagi Mahasiswa Baru

Mahasiswa, siswa yang sudah jadi maha, katanya sih gitu gaes. Kata "Maha" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bentuk terikat, sangat, amat, terikat. Kalo digabung dengan kata siswa, kurang lebih jadi siswa yang sangat amat siswa. Bingung? Sama bro. Intinya siswa yang amat sangat lah, baik dalam pola pikirnya, tingkah lakunya, kepribadiannya dan lainnya yang pasti tambah dewasa nggak kayak anak kecil, remaja umumnya atau cabe-cabean. Hihihihihi...

Dunia kampus sangat diidam-idamkan banyak remaja. Terutama anak-anak SMA sederajat yang baru kemarin corat-coret seragam putih abu-abu yang biasa dipake upacara hari Senin, alias sudah game over dari sekolah, LULUS. Eh kamu ikut corat-coret? Kampungan itu bro, alias ndeso? Ingat 2016 bro, gx jaman lagi lulus corat-coret seragam. Trus jamannya apa? Sekarang jamannya sholat subuh jamaah bareng. Kenapa? Kiamat sudah dekat bro. Banyak yang tobat. hehehe. Ini serius lo...

Oiya saya mau berbagi tips nih bagaimana mengahadapi dunia baru kampus bagi mahasiswa baru. InsyaAllah ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi. To the point aja ya gaes.

1. Cepat kenali kampusmu
Dunia kampus sangat luar biasa. Jangan dikira kuliah seperti di film-film FTV. Yang kerjanya cuma, shoping, pacaran, clubing, dan gak jelas belajarnya kapan. Mahasiswa yang cerdas dia akan segera mencari tau seperti apa, dimana, bagaimana kampusnya.
Contoh, kampus saya basicnya pendidikan, karena rata-rata prodi (program studi -red) banyak pe didikannya. Dan memang terkenal sebagai kampus pencetak guru. Jadi kulturnya tidak lebih dan kurang akan banyak dengan kata disiplin ala guru. Saya harus meletakkan diri seperti guru, misal pakai sepatu pantofel, celana kain, baju Hem/batik bagi laki-laki, pakai rok atau jilbab/hijab bagi perempuan yang intinya penampilan harus sopan layaknya guru. Itu penampilan.
Selanjutnya kenali letak tempat-tempat strategis, seperti perpustakaan, masjid, kantin, rektorat, tempat ngurus keuangan, BEM, HMJ, TU fakultas dan yang paling penting kelas-kelas tempat kita kuliah. Jangan-jangan ntar nyasar ke kelas sebelah. Malu-maluin lo.

2. Cepat kenali Dosenmu
Dosen ibarat orang tua kita di kampus. Siapa yang kenal orang tua lebih dekat, dialah yang disayang. Cocok nggak? Pastinya bro. Banyak tipe dan karakter dosen. Ada yang tua dan killer, tua tapi baik hati, tapi njajarnya membosankan. Ada juga yang suka bercanda ketika ngajar tapi tugasnya MasyaAllah sulit banget, nilainya apa lagi. Ada juga yang cabul, hati-hati yang cewek. Ada juga yang masih muda, kreatif, bercandanya bagus, tugasnya mudah, nilainya mudah lagi. Kalo punya dosen kayak gitu, asyik apa asyik?
Tipsnya adalah segera cari info ke kakak tingkat bagaimana dosen A dan cara menghadapi dosen tersebut. Tips cerdas dari saya, ambil posisi duduk paling depan dikelas (karena hanya yang didepan yang kebanyakan dosen perhatikan mahasiswanya, yang belakang dianggap numpang kuliah), aktif bertanya dan sopan sama dosen tersebut. Jangan lebay bin caper ya. Nggak baik buat kesehatan.

3. Cepat kenali temenmu
Jika ada mantan pacar, maka teman nggak pernah jadi mantan. Paham kan maksudnya? Yup teman di dunia segala-galanya bro. Siapa yang punya teman, dia akan sendiri. Termasuk di kampus. Akan ada banyak orang baru dalam hidup baru Anda sebagai mahasiswa. Dari berbagai daerah, ras, suku, sekolah, agama dll. Pintar-pintarlah cari teman. Terumatama teman dalam hal positif yang mempermudah kuliah Anda. Termasuk harus selektif sama teman baru.
Ada cerita pengalaman nyata terkait teman. Disekitar kampus sangat rawan terjadi pencurian, baik motor, laptop, HP sampai baju jemuran. Ada modus unik dari curanmor dengan sindikat teman dekat. Terkadang saking baiknya kita sama teman, kita dengan mudah meminjamkan barang-barang kita kepada teman atas dasar solidaritas. Contoh kunci motor, ini yang paling rawan. Diberbagai kasus curanmor, kunci tersebut awalnya dipinjam dengan alasan beli makan lah, pergi ngeprint lah dll, tapi ternyata dibelakang dia gandakan kunci motor tersebut di tempat ahli kunci. Nah yang seperti itu kan rawan, jadi setelah motor balik, kita merasa aman, gak ada yang lecet bin beret atau penyok, ternyata saat kita lengah, dia ambil tuh motor dengan kunci yang sudah digandakan. Kiamat deh, mahasiswa kehilangan motor ibarat dunia sudah berakhir, bingung gimana ngomong ke orang tua dan lain-lain, apalagi jauh dari rumah, polisi di kota juga kurang bersahabat, jadi opsi terakhir ya, sabar, do'a bin tawakkal. Bahaya kalo galau, putus semangat, kuliah anjlok. Hiii sereeem.
Oleh karena itu cari teman yang baik dan mengajak kepada hal-hal positif. Terutama dalam hal belajar dan agama. Anak masjid yang memang asli anak masjid sangat recomended jadi teman, udah ngajak hal positif masuk surga lagi. Hehe, lumayan.

4. Cepat kenali prodimu
Prodi ata program pendidikan terkadang jadi kendala kita belajar. Alasannya terkadang klasik. Itu bukan prodi yang gue pilih, gue dipaksa Mama papa. Hellooo, trus kalo nggak dipilih kenapa dilanjutkan, nyesek kan akhirnya. Makanya segera kenali prodimu.
Tipsnya sama seperti kenali dosen. Tanya tuh sama kakak tingkat yang udah makan asam garam kuliah dan tugas. Semakin cepat mengetahui prodi semakin cepat Anda bisa memanage kuliah termasuk bisa lulus lebih cepat. Baca juga katalog yang diperoleh dari jurusan, dan manfaatkan dosen PA (Penasehat/Pendamping Akademik)

5. Cepat kenali bakat minatmu
Kuliah jalan pengembangan bakat juga jalan. Gimana caranya? Ntar kuliahnya molor gara-gara asyik main dengan bakat. Siapa bilang? Itu hanya omongan orang-orang penakut. Anda sudah mahasiswa bukan waktunya takut dengan bakat. Sudah saatnya Anda mencoba dengan berbagai keinginan dan selesaikan dengan cerdas.
Dunia kampus sangat ramai dengan bakat dan minat. Bisa bakat olahraga, seni, nulis, teknologi, organisasi maupun kerohanian. Semua di kampus ada dan difasilitasi. Jangan khawatir mati bakatmu. Justru bakat anda akan disalurkan sesuai dengan prosedur yang semestinya.
Tipsnya dari saya kali ini beda dengan sebelumnya yang memanfaatkan kakak tingkat melulu saat tanya sesuatu. Kali ini Anda harus masuk langsung ke tempat bakat. Karena Anda akan merasakan, melihat dan melakukannya langsung.
Contoh yang sering jadi fitnah mahasiswa di kampus. Misal mau ikut rohis kampus, niatnya ingin belajar agama, menambah ketakwaan, eh  ketemu kakak tingkat trus dibilangin, hati-hati itu aliran sesat, kamu akan diajak jadi teroris. Akhirnya batal ikut rohis, beloknya malah ikut kelompok yang suka nongkrong-nongkrong gak jelas. Hadeeeehhh, dengernya pengen ketawa dan nangis. Masak rohis ngajarkan sesat jadi teroris, ya nggak mungkin lah, apalagi rohis tersebut diakui kampus dan banyak yang ikut. Makanya tipsnya, Anda daftar dan ikuti, lihat dan pelajari ajarannya, rasakan bedanya, lihat orang-orang senior disitu yang sudah lama ikut rohis, ada ulah mencurigakan nggak? Nah itulah mahasiswa, harus berani krosschek langsung, jangan termakan fitnah bin tuduhan yang tidak bertanggungjawab.

6. Cepat kenali lingkunganmu
Manusia karakternya dibentuk oleh lingkungannya. Orang yang rumahnya dekat laut memiliki karakter yang pekerja keras dan tahan banting. Berbeda dengan yang tinggal di daerah gunung yang lebih santai, adem, ayem dll. Saya nggak tau itu teori siapa tapi kadang ada benarnya teori tersebut. Makanya lingkungan sangat penting untuk dikenali. Terutama untuk Anda yang jadi mahasiswa baru.
Mahasiswa yang jauh dari rumah mau nggak mau harus kos atau ngontrak. Otomatis disitu akan masuk lingkungan baru. Bahaya jika lingkungan tersebut tidak kondusif untuk menunjang studi kita. Setiap malam begadang, putung rokok dimana-mana, kamar mandi jorok, tetangga sering marah-marah, apalagi kalo rawan maling, hiii ngeri.
Makanya tipsnya carilah tempat tinggal yang kondusif, bersih dan nyaman. Ada pembinaan dan pengembangan bakat di kontrakan. minimal kontrakan/kos sesama penghuni mudah kenal dan sering mengajak kepada kebaikan, entah belajar atau ikut pengajian di masjid. Pilih kontrakan atau kos yang dekat dengan kampus tp harga murah. Kayaknya sulit, karena hukumnya semakin dekat kampus harga semakin mahal dan sebaliknya, semakin jauh semakin murah. Awal kuliah jangan bawa motor. Belajar jalan kaki ke kampus, hemat bensin itung-itung olah raga juga. Atau minta boncengan sambil kenalan dan cari teman yang bisa dipercaya. Setelah dirasa sudah paham lingkungan dan teman sekitar baru bawa motor.

7. Jangan lupakan yang dirumah
Siswa yang jadi mahasiswa ibarat burung yang lepas dari sangkarnya, bebas. Betul nggak? Semoga tidak. Ingatlah niat anda kuliah. Kalau perlu tulis niat anda diselmbar kertas dan taruh di pintu kamar kos biar nggak lupa.
Ingat, kuliah itu mahal, sekalipun itu murah menurut Anda, bagi orang tua dirumah tetap mahal. Orang tua kita bukan mesin ATM yang ambil uang tinggal gesek. Mereka banting tulang hanya ingin melihat anaknya memiliki nilai lebih di masyarakat dengan tanda gelar yang diperoleh ketika wisuda. Ingat itu.
Jika kita selalu mengingat bapak dan ibu dirumah, kita mau bolos kuliah rasanya berdosa banget telah mendzolimi orang tua. Mau nongkrong ingt ortu. mau pacaran ingat ortu. Makanya minimal seminggu sekali telfon orang tua dirumah walau hanya sekedar tanya kabar. Siapa tau dapat tambahan uang saku. Asyik kan?

Mungkin itu dulu gaes 7 Tips nya untuk para mahasiswa baru yang akan menambah stock persediaan mahasiswa di kampus. Jadilah Mahasiswa yang berguna yangembawa perubahan hakiki. Bukan hanya untuk mencari nilai, tapi untuk mengubah sesuatu yang tak bernilai menjadi memiliki nilai. Terlalu murah jika kita kuliah hanya untuk mencari nilai, cari dunia baru Anda di kampus, aktif organisasi salah satu contohnya. Karena hidup nggak selalu tentang nilai. Adakalanya kita harus bersosialisasi, menghargai, berlatih sabar dan terus berjuang. Buat kulaihmua bermanfaat untuk umat manusia dan selalu ingat orang tua dirumah. Terimakasih

Malang, 24 Mei 2016
#CatatanSeorangHabib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar