IMAN PADA NABI
Artikel (sebelumnya) sudah berpikir lebih mendalam mengenal Allah Swt. Sekarang kita berpikir kembali mengenal sumbe hukum kita yaitu Al-Qur’an. Jika kita masih ragu terhadap Al-Qur’an, maka bagaimana bisa percaya terhadap syariah Islam itu benar. Mana mungkin kita percaya bahwa shalat itu wajib jika kita tidak mempercayai Al-Qur’an, mana bisa kita percaya bahwa riba itu haram, mana mungkin kita percaya bahwa memotong tangan pada pencuri itu wajib.
Maka sebelum berpikir memecahkan segala permasalah umat Islam, maka penting untuk membuktikan kebenaran Al-Qur’an hingga tidak ada lagi keraguan. Sehingga saat mencari solusi permasalahan pun harusnya dari Al-Qur’an juga.
Lalau bagaiman bisa membuktikan al-quraan itu benar hingga tidak ada lagi keraguan? Mari kita bahas dengan berpikir. Kita akan mlihat beberapa kemungkinan sumber Al-Quran, yaitu ada tiga kemungkinan.
1) Kitab itu karangan orang Arab
2)Karangan Muhammad SAW
3)Berasal dari Allah SWT
Selain 3 kemungkinan tersebut, tidak ada lagi kemugkinan selain ketiga ini. Sebab Al-Qur’an adalah berciri khas Arab, baik dari segi bahasa maupun gayanya. Tentu tidak mungkin bahwa Al-Qur’an itu dibuat oleh orang Indonesia. Maka 3 kemungkinan ini cukuplah bisa meyakinkan 100% tentang kebenaran Al-qura’an.
Kemungkinan pertama, yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah karangan orang Arab tidak dapat diterima. Sebab Al-Qur’an sendiri menantang mereka untuk membuat karya yang serupa. Firman Allah SWT :
“Katakanlah: Maka datangkanlah sepuluh surat yang dapat menyamainya”(TQS. Hud [11]: 13 ).
Di dalam ayat lain
“Katakanlah: (Kalau benar apa yang kamu katakan), maka coba datangkan sebuah surat yang menyerupainya” (TQS. Yunus [10]; 38 ).
Orang-orang Arab berusaha keras mencobanya akan tetapi tidak berhasil. Hal ini membuktikan bahwa Al-Qur’an bukan berasal dari perkataan mereka. Mereka tidak mampu membuat karya yang serupa.
Kemungkinan kedua, menyatakan bahwa Al-Qur’an itu karangan Muhammad SAW, juga tidak dapat diterima akal. Sebab Muhammad SAW adalah orang Arab juga. Bagaimana pun ia tetap manusia pula yang menjadi salah satu anggota dalam masyarakat atau bangsanya. Selama bangsa Arab tidak mampu membuatnya maka, dapat diterima akal bahwa Al-Qur’an itu bukan karangan Muhammad SAW, karena jelas tidak seorang pun dari bangsa Arab tidak mampu membuat karya yang menyerupai Al-Qur’an.
Terlebih lagi banyaknya hadist-hadist shahih yang yang berasal dari Muhammad SAW yang sebagian malah diriwayatkan lewat cara yang mutawatir yang kebenarannya tidak diragukan lagi. Apabila setiap hadist ini dibandingkan dengan ayat manapun dalam Al-Qur’an, maka tidak akan didapatkan yang kemiripan dari segi bahasanya. Padahal Nabi Muhammad SAW, disamping selalu membacakan setiap ayat-ayat yang diterimanya, dalam waktu yang bersamaan juga mengeluarkan Hadist. Namun ternyata keduanya tetap berbeda dari segi gaya bahasanya. Karena tidak ada kemiripan antara gaya bahasa Al-Qur’an dengan Hadist.
Maka jelas bahwa Al-Qur’an itu bukan perkataan Nabi Muhammad SAW, karena masing-masing keduanya terdapat perbedaan yang tegas serta jelas.
Itulah sebab tidak seorang pun dari bangsa Arab yang paling tahu gaya dan sastra bahasa Arab menuduh bahwa Al-Qur’an itu perkataan Muhammad SAW, atau mirip dengan gaya bicaranya.
Adapun satu-satunya tuduhan yang mereka dilontarkan bahwa Al-Qur’an itu disadur Muhammad SAW dari seorang pemuda Nasrani yang bernama Jabr. Tuduhan itu ditolak keras oleh Allah SWT. Dalam firman-Nya.
“(Dan) Sesungguhnya Kami mengetahui mereka berkata: Bahwasanya Al-Qur’an itu di ajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad). Padahal bahasa orang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya(adalah) bahasa ‘ajam (non arab), sedangkan Al-Qur’an itu dalam bahasa arab yang jelas”(TQS. An-Nahl [16]:103)
Apabila telah terbukti bahwa Al-Qur’an itu bukan karangan bangsa Arab dan bukan karangan Muhammad SAW, berarti tidak ada lagi kemungkinan selain kemungkinan yang ke 3 yaitu Al-Qur’an adalah kalamullah, yang menjadi mukjizat bagi yang membawanya.
Sehingga kita mengenal secera istilah bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT. Yang dturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai mukjizat disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an murni dari Allah SWT bukan dari hawa nafsu Nabi Muhammad SAW. Juga berisikan tentang aturan kehidupan manusia, dan menjadi pedoman hidup bagi manusia yang sholeh dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Karena terbukti bahwa Al-Qur’an berasal dari Allah Swt maka secara otomatis secara aqli kita bisa menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW, adalah sebagai Rasul utusan Allah Swt. Maka segala yang disunahkan oleh Rasul haruslah haruslah kita menerimanya.
==================================
Copas dari ARTIKEL Ku_Bagush (Komunitas Baca Gaul Fresh)
Penulis : La Ode Munafar (Owner Gaul Fresh)
0 komentar:
Posting Komentar