??????????????????????
Tahu nggak? Seandainya seluruh isi muka bumi ini dihancurkan, pepohonan ditumbangkan dan gedung-gedung diratakan maka manusia masih bisa membangun yang lebih hebat lagi dari yang sebelumnya asalkan mau berpikir. Begitu dahsyatnya kekuatan berpikir, maka tidak mengherankan ratusan ayat Al-Qur?an meminta manusia untuk berpikir. Lantaran hebatnya berpikir sampai jutaan buku motivasi di dunia mengajak manusia untuk mengubah pemikirannya dahulu sebelum sukses.
Tidak diragukan lagi memang berpikir hal yang penting bagi manusia. Bahkan yang membedakan manusia dengan makhluk lain sampai manusia disebut makhluk sempurna karena manusia adalah makhluk berpikir. Artinya jika manusia tidak berpikir akan sama dengan mahkluk hidup lainnya tanpa gelar kesempurnaan.
Tidak hanya itu, kak Ode sering mengatakan bahwa sungguh kita adalah apa yang kita pikirkan. Jika manusia berpikir dirinya rendah maka rendahlah dia. Jika manusia berpikir tidak bisa, maka tidak bisalah dia. Jika manusia berpikir lemah, maka lemahlah dia. Jika manusia berpikir pecundang, maka pecundanglah dia, dan seterusnya. Sebagai contoh jika manusia berpikir tidak bisa menulis, maka akan ada 1000 alasan yang dia lakukan untuk tidak mau menulis. Sehingga sampai kapanpun ia tidak akan jadi penulis. Sebab pintu pikirannya sudah tertutup untuk tidak mau mencari cara supaya menulis. Namun, jika dia berpikir mau menulis maka akan ada 1000 cara yang dia lakukan agar bisa mau menulis. Tidak hanya dalam masalah menulis, tapi masalah pekerjaan-pekerjaan lain pemikiran manusia sangat menentukan apakah ia bisa atau tidak.
Bahkan dalam masalah mendasar bagi manusia yaitu akidah, sang Pencipta meminta manusia berpikir dan berpikir. Sebab dengan berpikir manusia akan mengerti sendiri bahwa pencipta itu ada dan manusia sadar sebagai makhluk ciptaan. Dengan berpikir ini pulalah akidah manusia bisa kuat tertanam dalam hati, yang selanjutnya sulit tercabut walau ada tekanan dari pihak luar. Sebagaimana akidahnya nabi Ibrahim yang berpikir saat melihat bintang, bulan, matahari, dan bumi yang menyimpulkan bahwa benda-benda itu bukan tuhannya. Juga seperti akidahnya para sahabat nabi, yaitu Bilal bin Rabbah walau ditindis dengan batu besar di dadanya tidak melepaskan akidahnya.
Wajar Allah SWT dalam beberapa ayat meminta manusia untuk berpikir:
"Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?" (Al-Ghasyiyah 17-20).
Ayat di atas, hanya satu dari ratusan ayat Allah Swt yang mengajak manusia untuk berpikir dalam memecahkan akidahnya. Coba bayangkan jika manusia tidak berpikir memecahkan akidahnya maka dia menjadi manusia yang ikut-ikut aja dalam beragama. Ikut karena orang tuanya muslim atau karena tinggal dilingkungan muslim. Jika tidak berpikir, hanya karena ikut-ikutan saja maka dengan gampang ia dimurtadkan. Hanya karena sekolah gratis akan mau menukarkan akidahnya, bahkan hanya karena sebungkus mi instan mau menukarkan akidahnya.
Pentingnya berpikir, bisa kita perhatikan juga negara-negara yang pernah maju dan sedang maju di dunia ini. Terlepas dari benar dan tidaknya pemikiran mereka, tapi coba lihat negara Rusia pernah maju dengan pemikirannya yaitu pemikiran yang bersifat materialisme. Atau dunia mengenal Rusia dengan pemikiran sosial-komunisnya. Lihat juga sekarang Amerika yang maju dengan pemikirannya, yaitu pemikiran kapitalismenya. Termasuk Islam dulu juga pernah maju dengan pemikiran Islam.
Maka jelas bahwa bahwa majunya seseorang termasuk majunya sebuah negara karena orang-orangnya berpikir bukan dari orang yang ora mikir (tidak mikir). Sayangnya begitu banyak manusia saat ini tidak berpikir atau berpikir tapi cuma setengah-setengah. Lebih parah lagi saat berbuat hanya menggunakan perasaannya atau cuma ikut-ikutan saja tanpa berpikir. Jika seperti ini jangan harap Anda sebagai individu menjadi orang yang sukses. Jangan harap pula jika anda sebagai negawaran mampu membawa negara ini menjadi maju, sebab berpikir adalah hal yang paling pokok dan mendasar - Yuk Refresh Your Mind
==================================
Copas dari ARTIKEL Ku_Bagush (Komunitas Baca Gaul Fresh)
Penulis : La Ode Munafar (Owner Gaul Fresh)
0 komentar:
Posting Komentar