Ulama adalah pewaris para nabi. Di hadapan penguasa, ulama adalah barisan terdepan yang mengontrol dan menasihati agar penguasa senantiasa menjalankan syariah, juga tempat penguasa bertanya dalam ragam kebijakan.
Di tengah-tengah umat, ulama bagaikan lentera, membimbing dan menunjukkan jalan yang benar. Karena itu, peran politik ulama adalah sebuah keniscayaan. Rusaknya pemerintahan boleh jadi karena peran politik ulama kian terpinggirkan.
Peran politik ulama setidaknya adalah dalam beberapa aktivitas berikut:
a. Menjaga kejernihan pemikiran masyarakat. Ulama paling stategis untuk meningkatkan taraf berpikir umat yang saat ini sangat mundur. Caranya adalah tiap persoalan yang muncul dinilai, ditimbang dan distandarisasi dengan cara pandang Islam.
b. Membangun kesadaran politik masyarakat. Situasi politik terjadi hakikatnya mengikuti mainstream dari sebuah kebijakan politik. Ulama harus mengamati dan memahaminya dari sudut pandang Islam.
c. Melakukan perang pemikiran, karena sejatinya kebenaran senantiasa bertentangan dengan kebatilan.
d. Melakukan kontrol terhadap penguasa. Inilah aktivitas pokok ulama. Di hadapan penguasalah reputasi seorang ulama dipertaruhkan.
e. Membongkar konspirasi penjajah. Para ulama wajib menjelaskan semua konspirasi Barat agar umat menyadari bahayanya.
f. Memberikan solusi terhadap berbagai persoalan masyarakat, mengingat ulama adalah yang paling kredibel untuk menjelaskan semua itu dengan solusi Islam.
g. Menggerakkan masyarakat untuk berjihad dan melakukan perubahan masyarakat. Pemikiran, perasaan dan sistem yang berlaku di negeri-negeri Islam saat ini bukan berasal dari Islam. Karena itu, para ulama harus menjadi motor penggerak perubahan masyarakat agar syariah Islam dapat diterapkan secara total.
Demikianlah rangkaian aktivias politik yang sejatinya harus dilakukan oleh ulama. Hal itu selaras dengan gelar sosial yang ada padanya: ulama.
Selengkapnya http://hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/pudarnya-peran-politik-ulama/
Dikutip dari instagram #HizbutTahrirIndonesia @hizbuttahririd
#YukNgaji #YukDakwah
0 komentar:
Posting Komentar