Selasa, 26 Januari 2016

Habib Bukan Anak Pondok

Saya Habib, bukan anak pondok tapi pernah ikut di pondok. Tapi itu hanya Pondok Ramadhan. Saya juga bukan santri. Tapi pernah di pesantren. Tapi itu hanya Pesantren Kilat di bulan Ramadhan. Jadi cepet banget. wussh...

Orang tua saya bukan kyai, ustadz, apalagi ulama. Tapi bapak saya dulu pernah jadi guru ngaji. Alhamdulillah saya termasuk muridnya.

Saya bukan keturunan ulama, syech ataupun wali. Tapi saya keturunan nabi. Iya benar, nabi Adam AS.

Sejak kecil alhamdulillah saya dibesarkan dengan pendidikan Islam. Meski saya hanya lulusan TK biasa, kemudian lanjut SD Negeri, SMP Negeri, dan Alhamdulillah lanjutnya ke sekolah berbasis agama, Madrasah Aliyah Negeri namanya. Selanjutnya saya kuliah di Universitas Negeri, tapi tidak berbasis agama. Life is Choice katanya.

Tapi Alhamdulillah justru di kampuslah saya mengenal Islam lebih dekat. Saya tau alasan kenapa saya Islam. Saya mulai paham apa itu syariat. Saya mulai sadar apa kewajiban kita sebagi muslim. Dan saya mulai yakin untuk ikut meneruskan perjuangan Rasulullah melalui dakwah.

Meski masih sedikit ilmu agama yang saya ketahui dan saya pahami. Tapi saya mulai sadar dan yakin bahwa orang Islam harus menerapkan syari'at sebagai konsekuensi keimanannya. Dan saya yakin, bahwa syari'at Islam saat ini tidak bisa diterapkan secara kaffah. Oleh karenanya perlu diperjuangkan penerapannya. Dan penerapan syariat Islam secara kaffah bukan dengan jalan demokrasi, tapi Khilafah. Itu sudah final.

Wallahu A'lam

Salam Kebangkitan Islam
Saudaramu
Mochamad Habib N Amali
#CatatanSeorangHabib

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.