Suhail bin Amr adalah pemimpin Bani Amir, dikenal juga dengan Abu Yazid. Ia mempunyai kemuliaan dan kedudukan tinggi di kalangan kaum Quraisy, layaknya Abu Jahal, Uthbah bin Rabiah, Abu Sufyan, dll.
Ketika Rasulullah menyerukan islam di Makkah, Suhail bin Amr termasuk salah satu orang yang sangat keras menentang Islam. Ia senantiasa menghasut orang-orang agar membenci Rasulullah, dengan berpidato kemana-mana.
Kaum musyrikin Quraisy kalah di Perang Badar dan Suhail menjadi tawanan. Saat ditawan, ia melihat bagaimana muslim sangat baik dalam memperlakukan tawanan perang. Setelah tebusannya dibayar, Suhail pun akhirnya dibebaskan.
Beliau masuk Islam saat terjadi Fathu Makkah setelah terpukau dengan kebijaksanaan Rasulullah dan tersadar dengan ajaran Islam yang mulia lagi benar.
Agama Islam telah menempa Suhail dengan ideologi baru. Semua kelebihan dan keahliannya selama ini menambah kokoh imannya. Sehingga orang-orang melukiskan sifatnya dalam beberapa kalimat, “Pemaaf, pemurah, banyak shalat, shaum dan bersedekah serta membaca Alquran dan menangis disebabkan takut kepada Allah”
Suhail sangat mencintai kampung halamannya, Makkah. Walaupun demikian, ia tak hendak kembali ke sana setelah kemenangan kaum Muslimin di Suriah. Ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Ketekunan seseorang pada suatu saat dalam perjuangan di jalan Allah, lebih baik baginya daripada amal sepanjang hidupnya.’ Maka sungguh Aku akan berjuang di jalan Allah sampai mati, dan takkan kembali ke Makkah!
Suhail memenuhi janjinya ini. Dan ia tetap berjuang di medan perang sepanjang hayatnya, sehingga tiba saat keberangkatannya. Maka ketika ia pergi, segeralah rohnya terbang mendapatkan rahmat dan keridhaan Allah.
Keteguhan Suhail bin Amr dalam berjuang di jalan Allah SWT patut kita teladani untuk mengobarkan semangat agar tetap istiqomah dalam dakwah.
#syariah #khilafah #nabi #prophet #hti #muhammad
Gabung di channel Telegram @hizbuttahririd ( bit.ly/TelegramHizbutTahrirId )
0 komentar:
Posting Komentar