Selasa, 08 Maret 2016

Reportase Dialogika : LGBT Mengancam Indonesia

Malang, 8 Maret 2016. Gema Pebebasan Malang melakukan DIALOGIKA (Dialog Politik Kampus) yang diselenggarakan di panggung Islamic Book Fair Malang atas kerja sama dengan Syaaka Organizer. Tema yang diusung pada dialogika kali ini adalah " LGBT Mengancam Indonesia". Dialogika ini dipimpin oleh bung Arga sebagai moderator, bung Irfan dan bung Ansori sebagai pemateri.

Dialogika dibuka dengan pertanyaan dari moderator tentang bagaimana gerakan LGBT ini bisa muncul. Bung Irfan selaku Sekjen Gema Pembebasan Malang mengatakan "bahwasannya gerakan ini (LGBT-red) bukan lah hal baru, dan ini memang sengaja dibuat untuk merusak umat manusia, karena gerakan ini disokong oleh kekuatan besar yaitu asing baik negara, seperti Amerika dan beberapa negara Eropa serta lembaga atau organisasi besar dunia seperti USAID, bahkan PBB"

Selanjutnya Bung Ansori selaku humas Gema Pembebasan Komisariat Universitas Negeri Malang menambahkan bahwa "Gerakan LGBT harus dilawan, negara memiliki peran besar dalam perlawanan ini, mereka (Pelaku LGBT-red) dapat disembuhkan dangan direhabilitasi, tapi ide besar mereka yaitu membebaskan manusia untuk menyukai manusia sejenis jelas ini salah, ini virus liberalisme akibat dari penerapan sistem sekuler, maka harus dihentikan"

Pemateri memberikan beberapa solusi baik sparsial maupun fundamental dihadapan puluhan peserta yang hadir. Solusi parsialnya adalah, individu, masyarakat dan negara harus sadar bahwa gerakan LGBT salah. Maka baik individu, masyarakat dan khususnya pemerintah harus tegas untuk memberantas gerakan LGBT saat ini juga. Kedua pemateri juga sepakat bahwa solusi fundamentalnya adalah terapkan sistem Islam (syariat-red) dalam bingkai Khilafah Rasyidah ala minhaj nubuwah. Karena hanya dengan khilafahlah semua permasalah termasuk LGBT bisa dihancurkan hingga akarnya. (MH)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.