Kamis, 03 Maret 2016

Reportase : Aksi Damai 3 Maret


Malang, 3 Maret 2016. Gema Pembebasan Malang Raya mengadakan Aksi damai di perempatan Jalan Veteran kota Malang. Aksi damai ini dilakukan sebagai bentuk pengingat kembali “Malapetaka 3 Maret 1924”. Aksi ini mengambil tema “Syariah dan Khilafah Wujudkan Islam yang Rahmatan lil A’lamin”. Aksi ini diikuti oleh mahasiswa Gema Pembebasan Malang Raya dari berbagai komisariat, seperti komisariat Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang dll.

Orasi intelektual diawali oleh perwakilan dari Gema Pembebasan komisariat Universitas Brawijaya, Bung Irfan. Beliau menyampaikan bahwasannya semua bangsa dulu pernah dipersatukan dalam satu negara bernama Khilafah Islamiyah. Khilafah Islamiyah mampu menyatukan 2/3 penduduk dunia, mulai dari Asia, Afrika bahkan Eropa. Kekuasaan Khilafah yang luas menjadikan negara ini sebagai negara adidaya yang memimpin peradaban dunia dengan sistem Islam.

Orasi intelektual selanjutnya disampaikan oleh perwakilan dari Gema Pembebasan komisariat Universitas Negeri Malang, Bung Ansori. Beliau menampilakna fakta-fakta sejarah yang tidak dapat dihapus dan disembunyikan bahwa penerapan Islam secara Kaffah mampu mewujudkan kehidupan yang Rahmatan lil A’lamin.
Orasi intelektual dilanjutkan dengan penjelasan bagaimana Barat dengan berbagai konspirasinya berupaya menghancurkan Khilafah. Puncaknya sukses pada tanggal 3 Maret 1924 oleh Mustafa Kemal. Orasi tersebut disampaikan oleh Bung Yuda yang merupakan perwakilan dari Gema Pembebasan Malang.

Selanjutnya fakta-fakta yang terjadi pasca runtuhnya khilafah dipaparkan oleh Bung Rian selaku perwakilan dan Gema Pembebasan komisariat Universitas Muhammadiyah Malang. Berbagai kerusakan terjadi mulai dari virus nasionalisme yang  mengakibatkan terbentuknya negeri-negeri kecil dimulai dari Arab Saudi, Mesir, Yaman, Pakistan sampai Indonesia. Penerapan demokrasi mengakibatkan ditinggalkannya hukum syariat Islam sebagai pengatur kehidupan umat manusia sehingga muncul banyak kerusakan baik dibidang politik, ekonomi, social, budaya dan pendidikan.

Aksi Gema Pembebasan Malang Raya dilanjutkan dengan pembacaan puisi berjudul 3 Maret 1924 yang dibacakan oleh bung Indra, Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Selanjutnya disambung orasi intelektual oleh bung Dani, Lajnah Tsaqofi Gema Pembebasan Komisariat Universitas Negeri Malang. Dalam orasinya beliau menyampaikan bahwa umat Islam wajib bersatu kembali untuk bergerak bersama-sama menegakkan Khilafah kembali.
Aksi ditutup dengan pembacaan press release  dari Gema Pembebasan Pusat berjudul “03 Maret 2016: Mengkohkan Perjuangan Ideologi Islam, Melawan Kpitalisme Global” serta pembacaan do’a. (MH)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.